Jumat, Maret 24, 2006

Belajar Exchange Data MP3-Pajak (ISO 8583)

Akhirnya baru ini dah kayaknya aku nulis tentang teknologi informasi. Gak papa lah biar lambat yang penting nulis.. sapa tau berguna untuk yang mbaca.

Entah kenapa kok tiba-tiba aku kecemplung ngerjain proyek di perbankan. Tapi terus terang ini adalah hal baru yang menurutku akan memberikan ilmu yang baru juga. Jadilah, hampir 2 minggu aku jadi jarang sowan ke DIKC tempat dimana biasanya aku "nongkrong" dengan temen-temen Bea dan Cukai. Untungnya Bos Jamin (salah satu bos di DIKC) waktu itu juga sedang menunaikan ibadah haji... sip dah! Jadi nggak banyak dicariin hehehe...

Awal ceritanya, kantor punya proyek dengan salah satu bank swasta asing untuk melakukan pembangunan sistem informasi di bagian Trade Finance-nya. Proyek untuk melakukan integrasi dan pertukaran data antara nasabah si bank, Bea dan Cukai dan Ditjen Pajak. Proyek ini sebenernya di subkan ke seseorang yang katanya ngerti sistem perbankan, namun begitu mau UAT (User Acceptance Test) eh malah kabur tuh orang... Jadilah si Project Manager membentuk tim baru yang terdiri dari pendekar2 tanpa bayangan hahahaha..... Salah satunya aku dah kesangkut...

Proses bisnis diawali pengiriman data pajak-pajak impor yang biasanya dilakukan oleh si nasabah secara manual berganti secara elektronik, kita sebut saja dengan nama Payment Order (PAYORD). Nah, PAYORD ini biasanya tidak dilakukan secara langsung oleh si nasabah yang notabene adalah importir namun diuruskan oleh PPJK. Masalahnya antara importir dan PPJK sering terjadi miss communication. Sekarang maunya importir juga bisa mengetahui alur proses data yang diuruskan oleh PPJK dan bank. Ok, maunya si importir kita akomodasi dah.

Kebutuhan yang lain di sisi bank. Bank pengennya, data PAYORD yang di kirimkan ke dia bisa langsung di pecah menjadi data SSP (Surat Setoran Pajak -- dikirim ke DJP) dan SSPCP (Surat Setoran Pajak, Cukai dan Pabean -- dikirim ke BC). Ok, clear deh semua user requestnya.

Setelah di klasifikasi kebutuhan user, tim di pecah menjadi tim aplikasi internal, tim exchange data pajak dan tim exchange data pembayaran. Kebetulan aku masuk di tim exchange data pajak. Jadi aku mo cerita yang sistem pengiriman data ke Pajak aja...

Ditjen Pajak telah mengimplementasikan sistem MP3 (bukan file musik ya...) yaitu sistem untuk memonitor pemberitahuan pembayaran pajak yang dilakukan oleh bank-bank devisa persepsi yang menerima pembayaran pajak-pajak. Sistem ini mengunakan metode request-respon dengan standar dokumen ISO8583 yaitu sebuah standar dokumen untuk pertukaran data keuangan secara real time. Bentuk data-nya sederhana dan hampir semua berisi data numerik. Biasanya dokumen ini digunakan di mesin-mesin ATM. Ini hal baru man buat aku, biasanya ngertinya cuman standar UN-EDIFACT doang... heheh

Ditjen Pajak mengeluarkan panduan implementasinya. Pada intinya data yang dikirimkan terbagi menjadi data Financial Transaction (kode pengenalnya 02xx), Reversal (pembatalan transaksi-- kode pengenalnya 04xx) dan Network Management (kode 08xx). Setiap dokumen request yang dikirim akan mendapatkan respon dengan tambahan nilai 10. Jadi misalnya request Network Management dengan kode 0800 maka akan dibalas dengan respon 0810, 0200 dibalas dengan 0210 dan seterusnya. Hasil akhir yang ingin dicapai sebenernya sih penerbitan respon NTPP (Nomor Tanda Pembayaran Pajak).

Komponen paket data ISO8583-MP3 terdiri dari Data Start (ISO), MP3 Header (011000017), kode pengenal paket data (08xx/02xx/ 04xx), Primary/Secondary Bitmap (64 bit) dan isi dari data sendiri (data element). Data elementnya dan secondari bitmapnya sendiri diatur kemunculan di primary bitmap.. <-- apa pula nech hahaha... Header data sendiri juga ada penjelasnya lengkap, namun nggak perlu aku uraikan disini karena nggak ngaruh (kebanyakan di hardcode aja..bukan variabel data) hahaha...

Element data disimbolkan dengan P-x. Jadi misalnya di primary bitmap request disebutkan sbb.

0111001000111000010000000000000100001000100000011000000000000000

Artinya element data yang harus muncul setelah primari bitmap adalah di bit 2, 3, 4, 7, 11, 12, 13, 18, 32, 37, 41, 48 dan 49. Ambil contoh yang muncul bit 2 (P-2), berdasarkan panduan P-2 artinya adalah Primary Account Number yang di representasikan oleh numerik sepanjang 16 digit. Atau ambil contoh lagi bit 3 (P-3), berdasarkan panduan berarti kemnculan elemen data Processing Code yang direpresentasikan oleh nilai numerik 6 digit berisi kode dan jenis transaksi yaitu 200000 (pembayaran SSP), 300000 (inquiry) dan 200001 (pembayaran SSP tanpa NPWP). Okeh cukup khan..?? Masalahnya kalo dicontohkan semua panjang nech... bisa jadi novel! :D
Jadi paket data lengkap yang dikirimkan menjadi (ini hanya contoh -- sengaja aku pecah per bit, aslinya sih cuman satu baris aja..)

ISO
011000017
0200
0111001000111000010000000000000100001000100000011000000000000000
160000000000015228
200000
000000010000
0611084115
123456
100221
0520
7010
040305
000000000001
0000000000000001
0460100111610530000011110002022002000000000000000
360


Setelah melakukan request, sistem inhouse MP3-Pajak akan langsung mengeluarkan respon yang diletakkan di bit ke-39, maka primary bit response biasanya sbb :

0111001000111000010000000000000100001010100000011000000000000000

Lihat di bit 39 bernilai "1" artinya element data di response akan ada kemunculan bit-39 (P-39) yang direpresentasikan oleh numerik sepanjang 2 digit. Contoh respon sbb.

ISO
011000017
0210
0111001000111000010000000000000100001010100000011000000000000000
160000000000015228
300000
000000010000
0611084115
123456
100221
0520
7010
04 0305
000000000001
00 <-- bit 39
0000000000000001
160CITI BANK N.A. LANDMARK CENTER LT.4 JL.JEND. SUDIRMAN KAV.1 - SETIA BUDI PPh Pasal
21 Masa / Angsuran
360

Lihat! Di bit ke-39 bernilai "00" artinya pengiriman data kita di approve/sukses.

Hebatnya lagi sistem ini, jika pada saat komunikasi data terdapat kegagalan, maka kita diperbolehkan mengirimkan data advice dengan menyebutkan alasan pengiriman data advice tersebut, misalnya karena time-out atau hal lain yang diletakan di bit ke-60.

Awalnya, mengingat implementasi realtime biasanya menggunakan socket programming dan kebetulan aplikasi internal yang dibangun berbasis web dengan bahasa pemrograman PHP, aku buat program exchange datanya menggunakan socket PHP. Namun kurang begitu "menggigit" hasilnya. Jadilah exchange data menggunakan M$ Visual Ba$ic :D dan hasilnya cukup lumayan. (Belum ada masalah sampai tulisan ini dibuat hehehe...)

Oke, segitu dulu dah tentang sistem MP3-Pajak (ISO8583) ini, kalo kurang jelas atau minta source programnya ya hubungi aku aja atau langsung nanya ke Ditjen Pajak. Ok, ok.. :P

*) Trims bwat Mr. Joko from Sigma atas sharing ilmunya.

Selasa, Maret 21, 2006

Khasiat Daun Sembukan

Ternyata disamping enak digunakan sebagai bothok, daun sembukan juga ada khasiat yang lain lho. Berikut adalah artikel yang saya dapatkan dari situs Ikatan Dokter Indonesia tentang khasiat daun sembukan.

========================
SEMBUKAN (Poederia foetida L.)

Sinonim -> Daun Kentutan.
Familia - >Ruhiaceae.

Uraian Tanaman
Semak semusim, membelit, batang masif beruas, berakar, dan buku-buku tumbuh akar, warna cokelat. Daun tunggal, berhadapan, bulat telur, berhulu. Perbungaan bentuk malai, mahkota putih. Buah batu, warna kuning.

Bagian yang Digunakan
Daun.

Nama Simplisia
Paederiae Folium; Daun Sembukan.

Sifat Khas
Mendinginkan dan membersihkan darah.

Kandungan Kimia
Alkaloid indol, paederina, asperulosina, paederosida, skandosida, dan desasetilasperulosida.

Khasiat
Anti inflamasi, stomakik, antirematik, diuretik, dan karminatif.

Kegunaan
1. Demam.
2. Disentri.
3. Maag.
4. Membangkitkan nafsu makan.
5. Mencegah kelumpuhan.
6. Pencernaan tidak baik.
7. Perut kembung.
8. Rematik (nyeri otot).
9. Sembelit.
10. Sakit gigi.
11. Herpes (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN

Maag
Ramuan:

  • Daun Sembukan 3 gram
  • Rimpang Kunyit 2 gram
  • Garam dapur sedikit
  • Air 110 ml
Cara pembuatan:
  • Dibuat infus.
Cara pemakaian:
  • Diminum 1 kali sehari 100 ml.
Lama pengobatan:
  • Diulang selama 14 hari.
Perut Kembung dan Pencernaan Tidak Baik
Ramuan:
  • Daun Sembukan segar 1 genggam
  • Air secukupnya
Cara pembuatan:
  • Dipipis.
Cara pemakaian:
  • Diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir.
Lama pengobatan:
  • Diulang selama 7 hari. Ampasnya dapat diparamkan pada perut agar perut yang mengeras karena masuk angin menjadi normal.
Herpes
Ramuan:
  • Daun Sembukan segar 1 genggam
  • Daun Lampes 1 genggam
  • Air sedikit
Cara pembuatan:
  • Dipipis.
Cara pembuatan:
  • Diborehkan pada kulit yang sakit.
Lama pengobatan:
  • Diperbarui setiap 3 jam.
Catatan :
Dalam ramuan jamu, biasanya daun Sembukan berpasangan dengan daun Lampes.
========================

Boljug.. neh taneman...

Bothok Sembukan

Mungkin ada di antara pembaca yang asing dengan judul diatas. Namun bagi pembaca yang berasal dari Jawa (Tengah/Timur) pasti nggak asing dengan yang namanya "bothok". Ya, bothok adalah makanan khas yang berasal dari Jawa. Di tempat lain mungkin disebut dengan pepes. Agak sedikit berbeda dengan pepes, bahan untuk isi bothok biasanya terdiri dari daun-daunan, sedangkan pepes biasanya berisi ikan (mis: pepes ikan mas dll).

Bahan-bahan bothok yang khas antara lain terdiri dari kelapa muda diparut, daun-daunan (misalnya daun kemangi, daun beluntas, daun sembukan, lamtoro dll). Dan biasanya dicampur dengan tahu/tempe. Bahan-bahan tersebut diberi bumbu-bumbu jawa kemudian di masukan di dalam daun pisang dan dikukus.

Saya sendiri termasuk penggemar bothok sejak lama, terutama bothok sembukan. Sembukan adalah sejenis tumbuhan merambat yang banyak terdapat di ladang di Jawa. Perkembangbiakannya cukup mudah dan tak jarang malah menjadi musuh petani. Daunnya berasa manis-manis getir dan beraroma -maaf- kayak kentut :D
Makanya daun sembukan disebut juga daun kentutan hehehe....

Nah, kebetulan pas liburan lebaran beberapa tahun yang lalu kami sekeluarga pulang kampung. Kebetulan pas ke sawah nemu bibit simbukan ini, trus dibawah ke Jakarta dan akhirnya sekarang numbuh dengan lebat di belakang rumah. Jadilah setiap saat bisa makan bothok berisi daun sembukan plus lamtoro.

Konon katanya, daun sembukan ini berkasiat bagi mereka yang susah buang angin/sakit perut, maklum kalo kita abis makan bothok sembukan maka tak lama, akan terdengar bunyi angin kejepit dari pantat..hahahaha....

Jumat, Maret 17, 2006

The Crims : Berbuat kriminal tanpa takut ditangkap polisi

Manusia memang memiliki 2 sisi kehidupan, baik dan buruk. Jika manusia mengamalkan sisi baik dalam kehidupan, niscaya hidupnya akan nyaman. Namun bagaimana jika manusia mengamalkan sisi kejahatan/keburukannya? Niscaya dikejar-kejar ketidaknyamanan dalam hidup. Misalnya melakukan perampokan, maka resikonya adalah diburu polisi untuk dimasukkan penjara.

Sama hal nya dengan dunia nyata, dalam permainan game The Crims, kita diajak seolah-olah menjadi seorang krimininal di dunia nyata. Namun ini bohongan lho.! Layaknya di dunia kriminalitas, maka semakin melakukan kejahatan, maka semakin dihormati oleh sesama pelaku dunia kriminalitas tersebut.

The Crims memang hanya Text Based Web Game (TCWG). Pemain tidak akan menemukan dunia realis seperti dalam MMORPG. Seperti namanya, pada dasarnya TBWG adalah game online yang berwujud text. Pemain hanya akan melihat sederetan text dengan gambar-gambar pendukung. Mirip dengan Vandarian Board Advanture yang sempat sangat populer pertengahan tahun lalu.

Kelebihan TCWG dibanding dengan MMORPG adalah game ini tidak menuntut spesifikasi komputer yang terlalu tinggi. Asal terkoneksi dengan internet, Anda bisa langsung bermain. Hebatnya lagi, Anda tidak bermain hanya dengan orang Indonesia. Game ini telah dimainkan oleh gamer sedunia. Meski demikian The Crims memberikan 18 pilihan bahasa, termasuk Indonesia. Tidak mengherankan bila game ini menjadi amat populer.

Dalam The Crims terdapat 5 profesi yang bisa Anda geluti. Mereka adalah Pimp, Hitman, Robber, Business Man, dan Gangster. Tiap profesi di atas mempunyai keahlian dan keunggulan yang berbeda-beda. Pimp, contohnya. Profesi ini unggul dalam daya tarik dan tingkat pertahanan. Berbeda dengan Hitman yang merupakan petarung unggul. Beda pula Business Man, yang sesuai dengan namanya, adalah profesi penghasil uang. Anda diharuskan memilih salah satu dari profesi ini untuk memulai permainan, untungnya Anda bisa merubah profesi ditengah-tengah permainan. Pemain dapat melakukan kejahatan individual maupun secara berkelompok. Diantara pemain pun dapat saling membunuh... Hmmmm.... serem !!!

Serunya lagi, game ini mengiming-imingi hadiah berupa Xbox360 hingga uang US$1000. Hmm... menarik sekali bukan? Namun sayang, emang dasarnya saya ini orang baik (hehehe...) jadi mungkin gak cocok jadi seorang kriminal. Jadi ya.. setiap melakukan kejahatan selalu gagal. Misalnya ketika merampok bank kecil, saya ketangkep polisi dan sampai saya nulis blog ini, pemain saya masih terkurung dalam penjara... kesian...!!!

:((

Selasa, Maret 14, 2006

Tulisan Lintang yang pertama

Lintang sekarang udah 3 tahun. Banyak hal-hal baru yang muncul diantaranya kemampuan membaca dan menulis. Saat ini dia bisa membaca huruf dan angka. Huruf A sampai dengan Z atau angka 1 sampai angka 10 dia bisa mengenalinya. Namun sayang, untuk membaca huruf yang digabung agak kesulitan.

Ada peristiwa lucu saat dia membaca sebuah tulisan. Misalnya ketika dia mengeja tulisan yang tertulis di botol susu-nya. Pertama kali dia akan mengeja H.. U...K .. I, ketika ditanya terus bacanya apa Lin? Maka dia akan langsung menjawab, "Puss meong..." hehehe :D
Kenapa kok bisa? Lha wong dibotol gambarnya kucing sedang bobok, pantesan langsung dibaca pus meong... ada-ada aja nich anak!

Soal menulis, dia paling suka kalo menulis menggunakan program Microsoft Word dari laptop bapaknya... (canggih ya...?? hehehe). Bukan gitu sih, kalo dari laptop khan dia tinggal pencet2, jadinya bisa lebih mudah... tapi ini khan gak mendidik.

Nah pas ulang tahunnya yang ketiga kemarin, salah satu temen ibunya membelikan mini white board. Dengan benda ini Lintang mulai belajar menulis menggunakan tangan. Tulisan pertama yang bisa di baca adalah "IBU". Pengen tahu bentuk tulisannya kayak apa?

Bisa kebaca khan? :D

Senin, Maret 13, 2006

Pisang goreng puluhan juta rupiah

Hari libur kerja, Sabtu dan Minggu, memang aku khususkan sebagai hari dimana aku bisa kumpul dengan keluargaku terutama dengan anakku. Biasanya kami jalan-jalan ke di sekitar lingkungan saja atau ke Mal Pondok Gede.

Namun sayangnya akhir-akhir ini jalan menuju Mal Pondok Gede semakin macet aja. Salah satu titik yang bikin macet karena adanya stand pisang goreng. Hah... yang benar, mosok pisang goreng aja bikin macet???

Benar, stand pisang goreng ini terletak di jalan Pondek Gede Raya, namanya Pisang Goreng Krebo, ngakunya sih asli Pontianak. Untuk ngedapetin satu bungkus pisang goreng seharga Rp. 2000/biji, maka kita harus antri dengan sabar.

Ya, karena iseng ingin membuktikan, kayak apa sih pisang goreng yang dijual, kenapa bikin macet yang luar biasa, aku bersama istriku coba ikutan ngantri. Ternyata setelah ngantri untuk 10 biji pisang goreng (Rp. 20.000), aku diberi nomor urut 167!

Karena nggak ingin nunggu lama, aku pulang dulu deh. Selepas isya aku kembali lagi untuk mengambil pesanan tadi. Wuih tambah rame aja yang ngatri dan udah masuk urutan 300-an.

Hmm... ternyata bisnis pisang goreng ini lumayan juga lho. Bayangin aja, kalo sehari bisa kejual 200 bungkus dan sebungkusnya rata-rata Rp. 20.000/10 biji maka untuk sehari aja udah dapet uang kotor Rp. 4.000.000 !
Sungguh angka yang menggiurkan, ya taruhlah untuk biaya gaji pegawai dll, maka sehari itung2 bisa dapet bersih Rp. 2.000.000/hari. Lha kalo seminggu? Lha kalo sebulan???

Padahal ini bukanlah pisang goreng Pontia yang heboh itu, hanya "sekedar" versi "bajakan"-nya. Bajakannya aja udah menggiurkan, gimana yang aslinya..???

Jadi gimana nich, mendingan kerja kantoran atau jualan pisang goreng???

Insiden kecil pagi hari

Hari ini (13/03/2006) aku berangkat kerja bersama istriku seperti biasa melalui underpass Letjen Sutoyo - A Yani. Namun sesampai di depan STIE Nusantara terjadi kemacetan luar biasa. Ya, ini sih mungkin biasa, karena begitulah kalo jam-jam kantor.

Sambil selip-selip nyari jalan diantara pengguna jalan yang lain, akhirnya ketahuan juga biang kemacetan tersebut. Sesampai di puteran ke arah Casablanca, ternyata nggak ada satupun polisi yang mengatur kemacetan tersebut. Namun di ujung sana, di jalur cepat beberapa polisi sedang nongkrong asyik "menjebak" beberapa pengguna motor yang melintasi jalur cepat.

Wah, gimana sih... jelas aja macet. Lha wong "ngatur" lalu lintasnya di jalur yang nggak perlu diatur.??? Ini sih "menjebak"...

Akhirnya beberapa pengendara motor yang sudah lulus melewati kemacetan di jalur lambat, mencoba mengingatkan bapak-bapak polisi bahwa di belakang sana terjadi kemacetan yang luar biasa, jadi kalo mau mengatur lalu lintas sebaiknya di belakang aja, jangan nongkrong di jalur cepat. Eh, bukannya berterima kasih malah bapak-bapak polisi menunjukkan arogansinya, menunjuk-nunjuk dan berkacak pinggang. Hmmm... ini nich provokasi yang nggak disengaja...

Dan betul juga, akhirnya semua pengendara motor depan di lintasan jalur lambat, turun mengerubungi bapak-bapak polisi. Untungnya seorang polisi yang bijak mencoba menengahi, sehingga keributan itu nggak berakhir dengan hal-hal yang nggak diinginkan. Alhamdulillah...

Cuman saran aja, peraturan memang harus ditegakkan, namun mbok ya lihat-lihat situasi dan kondisi, apalagi di puteran ke arah Casablanca itu memang rawan macet. Jadi kalo mau bikin operasi ya jangan pas jam masuk kerja dan jam pulang kerja, pasti akan disemprot banyak orang... hehehe...