Pada tulisan sebelumnya kita telah mempelajari bagaimana proses mapping dokumen UN/EDIFACT, kali ini saya akan mengajak sampeyan untuk mempelajari lagi bagaimana caranya melakukan mapping dokumen menggunakan software EDI Enabler yang lain. Sebenarnya banyak sekali sofware translator dokumen EDI yang bisa digunakan. Salah satunya adalah AtlasEDI.
AtlasEDI merupakan salah satu software EDI Enabler yang dikembangkan pertama kali oleh Atlas Product International. Kemudian diakhir hayatnya sempat pula dikelola oleh Harbinger Corporation, salah satu perusahaan di Inggris. Saya sendiri sempet merasakan nguprek software ini mulai dari yang versi AIX, versi DOS dan terakhir adalah versi Windows (versi 4.2.x).
Pada perkembangannya, ternyata software ini di Indonesia kemudian bermutasi nama menjadi PalapaDI, yang dikembangkan oleh salah satu software house lokal Indonesia. Pada jaman kejayaannya (tahun 1990-an), software ini merupakan salah satu software EDI yang cukup mumpuni. Disamping sebagai translator EDIFACT, juga menyediakan fasilitas koneksi dengan berbagai protokol komunikasi, dari protokol proprietary hingga teknologi TCP/IP yang kala itu baru mulai ngetrend.
Sebagai contoh case study untuk sharing knowledge kali ini, saya masih tetap menggunakan dokumen PIB yang telah kita pelajari sebelumnya. Langkah-langkah melakukan mapping dokumen UN/EDIFACT di software ini adalah sebagai berikut.
Membuat Table Maintenance
Fungsi table maintenance ini sama persis dengan file EDF yang pernah saya sampaikan sebelumnya yaitu digunakan untuk menginterpretasikan struktur global message UN/EDIFACT yang telah kita tentukan. Jika sampeyan lupa, silakan baca kembali tulisan saya sebelumnya. Untuk masuk ke menu ini, sampeyan bisa masuk ke software kemudian pilih menu Administration | Message Table Maintenance.
Setelah muncul form seperti diatas, selanjutnya pilih tombol Add maka akan muncul layar Message table maintenance. Terlebih dulu pilih tab Header. Isikan kolom-kolom tersebut sesuai dengan informasi yang terdapat dalam PIA. Misalnya sbb.
Kemudian klik tombol Segment. Pada layar ini terdapat beberapa isian yaitu:
- Label, merupakan label rekord yang didefinisikan di PIA
- Level, merupakan level segment tag UN/EDIFACT yang dipakai. Jika ada kesempatan, saya akan tuliskan apa yang dimaksud dengan hal ini.
- Repeat, merupakan jumlah perulangan yang dijinkan dalam segment group atau tag itu.
- G.M/C, merupakan scope perulangan dari segment group, apakah mandatory atau conditional. Jika tidak didefinisikan C atau M, maka tag tersebut bukan merupakan kepala segment group.
- M/C, adalah scope kemunculan dari tag itu sendiri.
- Segment, merupakan jenis-jenis tag element UN/EDIFACT yang dipakai.
- Description merupakan keterangan dari masing-masing tag.
- Insert --> untuk menyisipkan tag baru diantara tag-tag yang sudah ada.
- Add --> untuk menambahkan tag baru diakhir tag
- Delete --> untuk menghapus tag yang sudah diisikan.
Melakukan Mapping Data
Proses ini hampir mirip pada saat kita membuat file HDF ditulisan sebelumnya. Klik menu Administration | Translation Setting | Data Mapping. Muncul layar Table selection, kemudian pilihlah dokumen yang akan diedit. Misalnya DOKPIB, kemudian klik tombol Edit.
Kemudian akan muncul form sebagai berikut lakukan editing terhadap tag-tag element yang diperlukan. Pastikan bahwa semua tag element telah dimasukan sesuai dengan kebutuhan yang terdapat dalam PIA.
Langkah terakhir tentu saja melakukan pengetesan terhadap pekerjaan tersebut diatas. Caranya? Untuk melakukan translate dokumen dari flat file ke bentuk EDIFACT gunakan menu Data Processing | Export Translation.
Selamat mencoba!
3 komentar. Sampeyan sudah?:
mas makasih mas atas info nya..
Kapan2 ajari secara detil yah..
Makasih mas..kapan2 saya tak maen ke situ yah..
terima kasih postingannya..
sangat bermanfaat..
keren pak, x12 gimana pak
Posting Komentar