Pada tulisan sebelumnya saya telah memaparkan beberapa metodologi yang dapat digunakan dalam pengembangan sebuah sistem informasi. Pertanyaannya kemudian, metodologi apa yang sebaiknya digunakan?
Memilih sebuah metodologi bukanlah hal yang mudah dilakukan karena tidak satupun metodologi yang bisa dikatakan terbaik. Setiap organisasi biasanya memiliki standarisasi tertentu. Sebenarnya banyak hal yang bisa dijadikan pertimbangan dalam pemilihan sebuah metodologi. Pada gambar berikut ditampilkan komparasi dari metodologi pengembangan sistem.
Beberapa pertimbangan pemilihan metodologi meliputi; kejelasan kebutuhan pengguna (clarity user requirement), penguasaan teknologi (familiarity with technology), tingkat kerumitan sistem (system complexity), tingkat kehandalan sistem (system realibility), waktu pelaksanaan (short time schedules) dan visibilitas jadwal pelaksanaan (schedule visibility)
- Kejelasan kebutuhan pengguna
Jika pada suatu saat kita dihadapkan pada kondisi ketidakjelasan kebutuhan pengguna, maka metodologi RAD berbasis prototipe dan prototipe sekali pakai (throwaway prototyping) merupakan salah satu metodologi yang tepat untuk digunakan. - Penguasaan teknologi
Penguasaan teknologi merupakan satu bagian yang vital untuk dipertimbangkan dalam menentukan sebuah metodologi. Familiaritas terhadap teknologi dasar yang tidak memadai akan menimbulkan pembengkakan waktu dan biaya. - Tingkat kerumitan sistem yang akan dibangun
Sistem yang kompleks membutuhkan analisis dan desain yang sangat hati-hati. Oleh karena itu methodologi agile dan prototyping dipandang kurang begitu baik diterapkan jika tingkat kerumitan sistem sangat tinggi. - Tingkat kehandalan sistem
Kehandalan sistem biasanya merupakan faktor penting dalam pengembangan sistem. Metodologi berbasis prototipe umumnya bukan pilihan yang baik karena mereka kurang berhati-hati tahap analisis dan desain. - Waktu pelaksanaan pengembangan
Metodologi berbasis RAD cocok untuk proyek-proyek dengan jadwal waktu singkat yang membutuhkan kecepatan deliverables. metodologi berbasis waterfall adalah pilihan terburuk ketika waktu adalah penting karena tidak memungkinkan untuk memudahkan perubahan jadwal. - Visibilitas jadwal pelaksanaan
Metodologi berbasis RAD banyak bergerak dari keputusan2 penting sehingga metodologi ini paling cocok diterapkan jika manager proyek mengenali dan memberikan perhatian lebih bagi tahapan yang mempunyai faktor resiko dan ekspetasi yang tinggi.
Referensi:
- Systems Analysis and Design with UML Version 2.0: An Object-Oriented Approach, 2nd Edition, Alan Dennis, Barbara Wixom, and David Tegarden, 2005
3 komentar. Sampeyan sudah?:
jalan-jalam
terima kasih atas infonya
usaha laundry , bisnis laundry , deterjen laundry , waralaba laundry , franchise laundry , softener laundry , pewangi laundry
Posting Komentar