Jumat, Oktober 17, 2008

Menghilangkan pesan "low ink warning" pada cartridges isi ulang printer HP

Printerku, HP Officejet 4355 All-in-one beberapa minggu ini nggak memuaskan digunakan. Gimana tidak memuasakan, lha wong tintanya habis. Mau beli cartride original kok mahal ya... ya akhirnya beli tinta refiilnya doang seharga Rp. 30 rebu. Jelas ini menghemat banget karena harga cartridge baru diatas seratus ribuan. :p

Cartridge untuk printerku ini jenisnya 22 untuk yang berwarna dan 21/27 untuk yang hitam. Ternyata untuk mengisi tintanya juga ndak sulit banget. Di tinta refill yang aku beli telah diberikan petunjuk cara penggunaannya. Tapi aku sempet terkecoh dengan petunjuk tersebut. Dipetunjuknya disebutkan bahwa cartridge harus di lubangin terlebih dulu dengan paku. Padahal untuk menemukan lubang isi ulangnya, kita tinggal buka aja stiker yang ada di cartridge tersebut.

Setelah diisi ulang, ternyata printer memberitahukan bahwa cartridgenya dalam kondisi low ink. Nah, ini baru benar-benar bodoh si printer ini. Lha wong udah jelas barusan diisi ulang kok dibilang tintanya dalam kondisi low.

Beberapa hari sempet tanya sana-sini tak menemukan jawaban memuaskan. Beberapa teman mengatakan agar cuekin aja pesan itu. Tinggal klik OK aja khan bisa ngeprint. Iya, sih. Tapi kurang nyaman aja setiap kali ngeprint muncul pesan yang tak diharapkan kayak gitu. Akhirnya aku menemukan jawaban yang cukup jitu untuk mengakali pesan tak diharapkan tersebut. Dari hasil browsing di beberapa website, printer HP tersebut sebenarnya mengingat serial cartridge yang pernah digunakan. Jadi selama memori printer masih terisi serial cartridge lama, maka walaupun cartridge itu telah diisi ulang, maka printer akan selalu menganggap sebagai cartridge yang udah pernah digunakan, bukan cartridge baru. Jadi kalo pengen menghlangkan pesan low ink warning tersebut yang melakukan hacking sedikit ke printer supaya memori serial cartridge refillan hilang.

Nah, langkah untuk mengakali supaya pesan low ink warning sehingga status tinta printer kembali penuh adalah sebagai berikut:

1. Siapkan gunting, selotip transparan dan tentu saja cartridge yang udah diisi tinta baru tersebut.

2. Nyalakan printer. Buka tempat tutup printer dan cabut cartridge yang mau di hack tersebut.

3. Tutup pin paling atas dari nomor 2 dari kiri dengan selotip. Tentu saja selotipnya telah digunting kecil. Lihat gambar deh.

4. Masukan cartridge tersebut dan tutup cover printer. Jika ada pesan "Cartridge(s) incorrectly instaled" acuhkan saja. Tunggu hingga printer ndak gerak lagi.


5. Cabut lagi cartridge tersebut. Sekarang tutup pin paling atas nomor 2 dari kanan menggunakan selotip. Selotip yang sebelumnya jangan dibuka dulu.

6. Masukan kembali cartridge tersebut. Tunggu hingga printer ndak gerak lagi.

7. Buka cover printer. Cabut cartridge tersebut. Buka kedua selotip yang telah menutupi kedua pin tadi.

8. Masukan lagi cartridge tersebut ke printer. Lihat, printer sekarang telah menganggap kita telah menginstal cartridge baru. Hehehe.... Dan status tintapun kembali penuh!

9. Langkah selanjutnya, printer biasanya akan minta kita melakukan alignment page. Turuti saja seperti apa yang tertampil di layar printer.

Kini tinta printer kembali penuh dan pesan low ink warning tak akan muncul lagi saat kita melakukan pencetakan. Hehehe...

* tips ini bisa digunakan pada cartridge 22/27/21
* thanks buat yang sempet nemenin aku cari-cari cara ngehack cartridge printer ini walau cuman lewat ym :p
* ide dari sini --> Resetting the 900 Series HP Printer's Ink Level For a Recycled Cartridge
* bacaan lain --> Reset Cartridge

Kamis, Oktober 16, 2008

Tips memasang regulator tabung gas biar ndak bocor

Saat ini di kota-kota besar seperti Jakarta atau Surabaya, ibu-ibu tak lagi memasak menggunakan kompor minyak tanah. Pemerintah telah "berhasil" melaksanakan program konversi energi dari minyak tanah ke gas elpiji. Tabung-tabung gas ukuran 3kg-pun saat ini menghiasi hampir diseluruh dapur-dapur ibu-ibu.

Memang, pemerintah bekerjasama dengan Pertamina sebagai penguasa tunggal perminyakan dan gas di Indonesia telah membagikan kompor dan tabung gas secara gratis ke hampir semua rumah tangga. Sayangnya, kualitas tabung dan berbagai perlengkapan tersebut jauh dibawah kualitas yang baik. Hal ini ditandai adanya berita meledaknya tabung gas 3kg pemberian pemerintah tersebut. Ya, beginilah kalo yang namanya gratisan.... Rakyat kecil hanya bisa pasrah saja.

Apalagi pas mau masang tabung regulatornya ke kompor gas. Ternyata tak seindah yang diiklankan. Tabung gas ukuran 3 kg sangat rentan bocor pada ujung tabungnya. Ini yang beberapa kali hal ini saya alami saat memasang tabung gas ini. Begitu regulator ditancapkan, maka langsung bunyi sssss...ssss mendesis keluar dari ujung tabung. Pikiran saya yang pertama, saya balik lagi ke warung penjual gas dan minta tuker. Namun hal ini nggak menyelesaikan masalah. Tabung gas hasil penukaran sama aja. Walau, memang kadang-kadang hal ini berhasil juga sih.

Sebenarnya kalo dipikir-pikir, bagi rakyat kecil lebih mudah mengoperasikan minyak tanah. Tapi dengan dalih banyaknya penyelundupan ke luar negeri, maka nasib si minah ini akhirnya diputus oleh pemerintah. Padahal langkah tersebut menunjukan manajemen Pertamina sudah kehabisan akal membuat manajemen distribusi minyak tanah yang baik. Sudah menjadi rahasia umum, jika penyelundupan yang terjadi malah melibatkan orang-orang Pertamina itu sendiri. Akhirnya diada-adakanlah program konversi minyak tanah ke gas elpiji yang katanya lebih murah itu. Padahal sampai saat saya menulis blog ini, harga gas elpiji di tingkat pengecer sudah ada yang mencapai Rp. 16.000 dari yang awalnya Rp. 12.000! Dasar pemerintah ndak bisa dipercaya!

Tapi nasi udah jadi bubur, mau diapain lagi. Sekarang tinggal kasih tipsnya nich.
Bisa jadi, masalah masang regulator gas elpiji 3kg yang gampang ngowos itu, bukan cuman saya alami seorang diri. Nah, setelah saya amati, ternyata kebocoran tersebut karena kualitas karet yang berada dalam lubang kurang baik. Jadi, saya melakukan langkah-langkah berikut (catatan: regulator dan kabel gas dalam kondisi baik):

1. Amati karet hitam yang berada di ujung tabung.
Biasanya ngowos tersebut karena cincin karet sudah tidak bagus lagi. Biasakan pada saat membeli gas, minta sekalian karet tambahan. Ada kalanya jika nasib lagi mujur, kita mendapatkan karet tambahan. Namun jika tidak, sesampai dirumah, ambil aja karet hitam tersebut. Rendam kedalam minyak tanah biar mekar. Lho? Tapi khan sekarang ndak punya minyak tanah. Oh, iya hehehe... Kalo gitu rendam aja karet tersebut di air sabun. Beberapa kali saya melakukan hal ini dan berhasil.

2. Jika langkah 1 diatas masih tetap ndak berhasil membuat suara mendesis di regulator hilang alias masih bocor, berarti gunakan langkah ini. Ambil sabun mandi atau sabun batangan. Potek sedikit dan oleskan melingkar di ujung luar tabung. Inget, jangan sampai menutupi ujung tabung itu sendiri ya. Ntar malah ndak bisa keluar gasnya! Oleskan hingga merata, kemudian tutup dengan tabung dengan regulator. Daaannnn... hups! Pasti suara desisan akan hilang.

Semoga kedua tips tersebut bermanfaat. Sampeyan juga boleh sharing disini jika ada cara lain untuk menutup kebocoran gas saat memasang regulator. Selamat mencoba!

PERHATIAN
Saya tidak menjamin bahwa seluruh tips yang saya sebutkan berhasil dan aman. Kedua tips tersebut sampai saat ini masih sering saya gunakan dan aman-aman saja. Namun demikian, saya tidak bertanggungjawab jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan gara-gara mengikuti tips yang saya sampaikan.